Studi kasus material mekanis tanah
BIAYA DAN
KEBUTUHAN ALAT BERAT UNTUK PEMINDAHAN TANAH (Studi
Kasus :Pekerjaan Timbunan Tanah di Baturetno, Wonogiri)
Dian
Arumningsih D.P.
Abstrak
Pemindahan tanah mekanik atau pelaksanaan pengerukan/timbunan dengan
menggunakan alat berat termasuk perkembangan ilmu dan teknologi. Dengan
tersedianya alat berat, manusia bisa lebih efektif dalam berkarya.Sungguh
kenyataan bahwa kontribusi alat berat dalam proyek konstruksi sangat penting,
apalagi dalam hal pekerjaan tanah atau penimbunan.
Penggunaan alat berat tidaklah semudah yang dibayangkan, tetapi harus
dengan perhitungan mengenai pemindahan tanah mekaninya, karena jika tidak
diperhitungkan dengan baik akan menyebabkan kegagalan dalam suatu proyek.
Produksi backhoe 9,82 m3/jam. Produksi dump truck12,3 m3/jam. Produksi bulldozer116,95 m3/jam. Produksi roller per jam
sebesar 676,7 m3/jam. Untuk perhitungan dengan data-data teoritis: Produksi backhoe27,3
m3/jam. Produksi dump truck 33,3m3/jam. Produksi bulldozer135 m3/jam.
Biaya produksi masing-masing alat berat. Untuk perhitungan dengan
data-data di lapangan: Biaya produksi backhoe per jam sebesar Rp 260.000,-/jam.
Biaya produksi dump truck per jam sebesar Rp 67.750,-/jam. Biaya produksi
bulldozer per Rp 366.857,-/jam. Biaya produksi roller per jam sebesar Rp
53.900,- m3/jam. Untuk perhitungan dengan rata-rata teoritis: Biaya produksi
backhoeRp 273.580,-/jam. Biaya produksi dump truck Rp 106.900,-/jam.Biaya
produksi bulldozer per jam sebesar Rp 325.750,-/jam. Biaya produksi rollerRp
187.042,- m3/jam. Harga satuan alat berat dengan perhitungan di lapangan sebesar Rp
137.550,-/m3. Harga satuan alat berat dengan perhitungan teoritis sebesar Rp
70.450,-/m3. Total rencana biaya pekerjaan timbunan tanah untuk proyek Perumahan
dan Pertokoan di Jumprit Baturetno dibutuhkan biaya sebesar Rp 792.605.750,-
Kata
kunci : alat
berat, efektif dan produktif.
1.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kemajuan ilmu dan teknologi
dewasa ini berdampak pada manusia yang dimanjakan oleh hasil produk yang dapat
membantu aktivitas, sehingga menjadikan kehidupan manusia lebih tertata dan
efisien. Kondisi ini sudah memasuki bidang
konstruksi, sebagian besar pembangunan struktur
konstruksi di Indonesia sudah memakai peralatan yang bisa dikendalikan oleh
tenaga mesin yang sangat efektif dalam kemampuan kualitas dan kuantitas, serta
kapasitas.
Alat berat merupakan bagian dari
kemajuan teknologi itu sendiri, dengan kehadirannya manusia bisa lebih efektif
dalam berkarya. Pengoperasian alat berat tidaklah
semudah yang dibayangkan, sehingga banyak orang
awam yang mengira hanya seorang operator bisa mengelola alat berat dengan baik,
karena jika tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan kegagalan dalam suatu
proyek. Setelah melihat kenyataan yang telah diuraikan di atas, sangat penting mengelola
alat-alat berat. Agar suatu pekerjaan yang melibatkan alat berat bisa
terlaksana
dengan baik, kemampuan
mengestimasi biaya-biaya alat
berat
yang akan dikeluarkan juga merupakan hal yang
penting dalam suatu rangkaian proyek konstruksi.
Potensi wilayah Indonesia yang
berkontur perbukitan ini bisa menjadikan peluang usaha yang sangat terbuka
dalam penyediaan jasa peralatan berat. Namun untuk menjadi seorang estimator
yang baik,
haruslah menguasai tentang komponen-komponen harga
yang berpengaruh pada alat berat tersebut.
Penentuan harga-harga tidak semudah yang dilihat
dilapangan, banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut baik segi teknis
maupun non teknis. Dengan manajemen yang baik dan benar untuk membuktikkan
bahwa ilmu penggunaan alat berat merupakan salah satu dari ilmu bidang teknik
sipil yang tak terpisahkan, sehingga kita dapat memperhitungkan peluang usaha
yang ada.
1.2. Perumusan
Masalah
Seorang estimator yang handal memerlukan kebiasaan untuk selalu mencoba
menyelesaikan semua persoalan. Masih sedikitnya suatu penelitian tentang alat
berat ini
menjadikan hal yang sangat menarik untuk dibahas
lebih lanjut. Melihat
begitu pentingnya manajemen peralatan berat dalam
suatu proyek konstruksi. Permasalahan yang akan dicari meliputi :
1.
Bagaimana
cara mengetahui kapasitas produksi alat yang digunakan.
2.
Bagaimana
cara menghitung biaya produksi tiap alat.
3.
Berapa
harga satuan pekerjaan dan berapa harga totalnya?
1.3. Tujuan dan Manfaat
Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah mengetahui
formula-formula yang tepat dalam mengelola manajemen alat berat terutama
dilokasi proyek yang sesungguhnya, karena bisa terjadi ketidaksamaan hasil yang
antara manajemen alat berat yang dilapangan dengan perhitungan secara teoritis.
Oleh karena itu, dalam pembahasan ini akan dilakukan perhitungan dengan dua
cara ,dengan data yang dihasilkan dilapangan dan dengan data yang telah
diterbitkan pabrikan alat berat
yang digunakan. Komponen-
komponen yang akan dicari dalam pembahsan ada
beberapa hal. Penentuan komponen ini meliputi :
1. Mengetahui kapasitas produksi tiap alat yang
digunakan.
2.
Mengetahui
biaya produksi tiap alat.
3.
Mengetahui
biaya pekerjan yang meliputi harga satuan
dan harga
total.
Manfaat
yang diharapkan dari
penelitian ini adalah dapat menguasai tentang
pengelolaan alat-alat berat, karena alat berat akan menjadi salah satu komponen
yang sangat penting dalam suatu proyek pembangunan.
2.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Sifat-sifat Tanah
Tanahmerupakanelemen
terpenting dalam masalah ketekniksipilan, karena
sebagai pondasi suatu konstruksi yang akan dikerjakan. Ada beberapa sifat tanah
yang diketahui, sifat tanah ini bisa mempengaruhi volume tanah yang dihasilkan.
Keadaan lepas (loose): Keadaan lepas
yaitu keadaan tanah setelah mengalami gangguan,baik yang berupa kegiatan
pemotongan,
penggalian. Keadaan padat
(compact):
Keadaan tanah setelah diberikan usaha-usaha pemampatan dengan bermacam cara.
Baik dengan alat maupun tenaga manusia.
2.2. Pelaksanaan Pekerjaan
2.2.1.
Pekerjaan penggalian dan
pemuatan tanah dengan
backhoe.
Backhoe sering juga disebut pull shovel , adalah alat dan golongan shovel
yang khusus menggali material. Backhoe
Gambar
2.1. Alat Untuk Menggali Material
2.2.2. Pekerjaan pengangkutan Truck
adalah alat yang khusus
(hauling) dengan dump digunakan
sebagai alat angkut karena
truck kemampuannya, misal dapat ber-
gerak
cepat.
Gambar
2.2. Alat Pengangkut Dump Truck
2.2.3. Pekerjaan penebaran tanah
( spreading ) dengan
bulldozer
Pada dasarnya bulldozer merupakan
alat yang menggunakan traktor sebagai penggerak utama. Disebut bulldozer karena
traktor ini dilengkapi dengan dozer attachment, dalam hal ini adalah blade.
Berdasarkan alat gerakanya
bulldozer dibedakan menjadi : crawller
tractor dozer ( dengan roda rantai/belabang),
wheel tractor dozer ( dengan roda
karet ). Jenis blade yang digunakan pada pekerjaan ini adalah universal blade (u-blade ).
Gambar 2.3. Alat Berat Bulldozer
2.2.4. Pekerjaan
pemadatan tanah
( compacting ) dengan roller
Pemadatan
tanah adalah usaha
mengurangi rongga-rongga udara
dan air yang semula ada diantara
butir-butir
tanah.
2.2.5. Biaya kepemilikan ( owning
cost )
Biaya kepemilikan (owning cost )
adalah biaya kepemilikan alat yang harus diperhitungkan selama alat tersebut
dioperasikan, apabila alat tersebut milik sendiri. Hal ini berkaitan karena
semakin
lama produksinya akan semakin berkurang,ini disebut
sebagai depresiasi. Nilai ini
ditentukkan olah harga beli alat, prakiraan umur ekonomis, nilai residu alat (
harga jual pada akhir umur ekonomis ), dan nilai produksi alat. Biaya
kepemilikan disini meliputi :
a). Biaya penyusutan perjam b). Bunga modal c). Biaya asuransi
3.
METODE PENDEKATAN
3.1.
Lokasi Penelitian.
Sebelum melaksanakan penelitian
harus diketahui dahulu lokasiyang dijadikan objek penelitian. Lokasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.
Lokasi
tempat pengambilan tanah urug terletak di Selomoyo,Baturetno, Kabupaten
Wonogiri.
2.
Jarak
tempuh dari pengambilan sampai lokasi pemadatan berjarak 10 km.
3.
Lokasi
untuk penimbunan terletak di Desa Jumprit, Baturetno, Kabupaten Wonogiri.
3.2. Data
Data Primer:
a) Data luas daerah yang
dilakukan
penimbunan.
b) Data
tebal rencana pemadatan.
c) Data jarak antara lokasi pengambilan dengan
lokasi pemadatan.
d) Data waktu siklus untuk backhoe.
e)
Data
waktu tempuh dump truck.
f) Data waktu siklus bulldozer.
g) Data waktu siklus roller.
Data sekunder:
a) Harga alat berat yang digunakan.
b)
Harga
bahan bakar, pelumas, gemuk dan ban.
c)
Klasifikasi
alat berat yang digunakan.
d) Data upah operator alat berat.
e)
Data
klasifikasi jenis tanah yang digunakan diambil dari Rochmanhadi, 1993 yang dicantumkan
dalam Tabel 2.1.
f)
Jumlah
alat berat yang digunakan diperoleh dari masing-masing lokasi jenis pekerjaan,
seperti : untuk lokasi pengambilan berapa Backhoe
yang digunakan, untuk
pengangkutan berapa dump truck yang
dipakai, dan untuk lokasi pemadatan
berapa bulldozer dan roller yang digunakan.
g) Data jadual waktu
pelaksanaan, diperoleh untuk menganalisisketepatan target waktu
pemadatan. Data ini dikeluarkan oleh pemilik
proyek yaitu: PT. Karya Abadi.
4.
PEMBAHASAN
4.1. Tinjauan Tanah Urug, Lokasi
Pengerukan dan Pemadatan
Sebelum melakukan perhitungan
besar produksi alat berat dan harga satuan, berikut ini akan diuraikan tentang
jenis tanah urug yang digunakan dalam pekerjaan pengerukan proyek perumahan.
Selain itu, akan diuraikan juga kondisi daerah pengerukan yang terletak di Desa
Selomoyo, Baturetno, Kabupaten Wonogiri, beserta kondisi akses jalan
yang dilalui oleh dump truck
mengangkut tanah urug ke lokasi penimbunan. Jenis tanah urug yang digunakan
adalah jenis tanah cadas keras. Kondisi tanah asilinya masih berupa tanah
perbukitan dengan ketinggian berkisar 3 - 7 m. Tanah cadas yang ada di daerah
ini mempunyai karakteristik agak berbatuan, sehingga menyulitkan dalam
pengerukan oleh alat berat yang digunakan yaitu backhoe.
4.2. Perhitungan Biaya
kepemilikan, Biaya Operasional dan Harga Satuan di Lapangan
Dalam pekerjaan pengambilan tanah
urug inid igunakan backhoetype 200-1
keluaran dari pabrikan komatsu. Kondisi pemuatan yang dikerjakan oleh
backhoe PC 200-1. Untuk memuat tanah
|
|
dalam keadaan
berbukit dan kondisi
|
|||||
urug ke
dalam truck,
|
backhoe terlebih
|
|
tanah
yang keras.
|
||||
dahulu mengambil
tanah yang masih
|
|
|
|
|
|||
|
Tabel
4.1. Waktu untuk menggali
|
|
|
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
No
|
|
Waktu
menggali (detik)
|
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
|
|
01’35”
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
01’56”
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
02’13”
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
01’34”
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
01’45”
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
|
|
02’51”
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
|
|
02’11”
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
|
|
02’07”
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Rata-rata
|
|
02’21” (141 detik)
|
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
(Sumber: Data lapangan)
|
||
|
Tabel
4.2. Waktu putar backhoe
|
|
|
|
|
||
|
|
|
|
|
|
||
|
No
|
|
Sudut putar
|
|
Waktu putar
(detik)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
|
180o
|
|
13,58”
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
60o
|
|
09,79”
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
60o
|
|
10,23”
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
90o
|
|
12,54”
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
90o
|
|
12,15”
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
|
45o
|
|
08,65”
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
|
45o
|
|
08,05”
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
|
160o
|
|
13,35”
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
9
|
|
160o
|
|
13,76”
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
10
|
180o
|
14,65”
|
|
|
|
Rata-rata
|
|
12,07” (12,07 detik)
|
|
|
|
(Sumber: Data lapangan)
4.2.1. Perhitungan biaya
produksi backhoe PC 200-1
a) Biaya kepemilikan (owning cost)
1) Biaya penyusutan per jam
=
Nilai penyusutan (Rp) Umur ekonomis alat
=
Rp 800.000.000 - (Rp 800.000.000 ´10%)
10.000 jam
= Rp 72.000,-/jam
2) Bunga modal
=
= 5 th ´18% ´ Rp 800.000.000,-
10.000 jam
= Rp 72.000,-/jam
3) Biaya asuransi
=
b) Biaya
operasional (operational cost)
1) Kebutuhan
bahan bakar
= 18
liter/jam × Rp 4.500,-
= Rp
81.000,-/jam
2) Biaya pelumas
=
10 liter
= ´ Rp
18.000,-
= Rp 900,-/jam
3) Biaya gemuk (grease)
=
|
Kebutuhan
gemuk
|
´ harga gemuk
|
|||
|
Waktu
pemakaian
|
||||
|
|
||||
=
|
5 kg
|
´ Rp 10.000,-
|
|||
225 jam
|
|||||
|
|
|
|
= Rp
222,-/jam
Premi
asuransi per satuan waktu
Prakiraan
penggunaan mesin
= 2% ´ Rp
800.000.000,-
2.000 jam
= Rp 8.000,-/jam
Jadi total biaya kepemilikan backhoe
adalah Rp 152.000,-/jam
4) Biaya
filter
- Filter
udara =
Harga
filter udara
Waktu
pemakaian
= Rp
450.000,-
3240 jam
= Rp
139,-/jam
- Filter
hidrolis =
Harga
filter hidrolis
Waktu
pemakaian
=
Rp
250.000,-
3240 jam
= Rp
77,-/jam
- Filter
mesin =
Harga
filter mesin
Waktu
pemakaian
= Rp
70.000,-
1620 jam
= Rp 43,-/jam
- Filter
solar =
Harga
filter solar
Waktu
pemakaian
=
Rp
60.000,-
540 jam
= Rp 111,-
/jam
5) Biaya ban tidak ada karena ban dengan jenis rantai.
6) Biaya perbaikan.
= Faktor
perbaikan ´ Harga alat Umur ekonomis
= 0,25 ´ Rp
800.000.000,-10.000 jam
= Rp
20.000,-/jam
7) Upah operator.
= Rp 50.000,-
9 jam
= Rp
5.556,-/jam
Jadi total biaya operasional backhoe
tersebut adalah = Rp 108.048,-/jam
Total biaya kepemilikan + biaya operasional = Rp 260.048,-/jam
4.2.2.
Perhitungan produksi dump truck
a) Jumlah siklus yang diperlukan backhoe
untuk mengisi dump
truck (n)
n =
Kapasitas rata - rata dump truck Kapasitas bucket
´ Faktor bucket
|
4 m3
|
=
|
0,9 m3 ´ 0,7 = 6,3~ 6
|
b)
Produksi
per siklus (Ct). Ct = n × q1 × k
= 6 × 4 × 0,7= 16,8 m3
c)
Waktu
siklus dump truck (Cmt). Cmt = Tl +
Th + Td + Tr + Tw
=
2, 01’ +
13, 28’ + 13” + 8, 04’ + 13, 46’
= 37,32 menit
d)
Produksi dump truck (Qt) Qt = c ´ 60 ´ Et
Cmt
Qt = 16,8 ´ 60 ´ 0,75 = 20,26 m3/jam 37,32
menit
(loose)
Qt =
|
20,26
|
=
|
||
|
||||
Faktor konversi tanah cadas
|
||||
20,26
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1,65
|
|
|
|
|
= 12,27 m3/jam (bank)
4.2.3. Perawatan filter udara
=
|
Biaya
perawatan
|
=
|
Rp 10.000,-
|
|
Waktu perawatan
|
108 jam
|
|||
|
|
= Rp 93,-/jam
1) Biaya perbaikan
=
=
= Rp
12.350,-/jam
=
|
Upah
per hari
|
=
|
Rp 40.000,-
|
|
|
Jam
kerja
|
9 jam
|
||||
|
|
||||
= Rp
4.444,-/jam
|
|
|
|
||
Total
|
biaya
operasi
|
yaitu
= Rp
|
|||
47.464,-/jam
|
|
|
|
Total biaya kepemilikan + biaya operasional, yaitu:
= Rp 20.250,- + Rp 47.464,- = Rp
67.714,-/jam
4.2.4.
Perhitungan bulldozer type
D 53 A
Dalam proyek pembangunan
perumahan ini, bulldozer type D 53 A
digunakan sebagai alat penghampar material tanah yang akan dipakai untuk
pengurukan.
a) Waktu
siklus bulldozer
2) Biaya operator
Tabel
4.3.Kecepatan rata-rata bulldozer D
53 A di lapangan.
|
|
|
Waktu
siklus bulldozer (detik)
|
|
|
|||
|
Jarak
|
|
|
|
|
Z
|
||
|
Kecematan maju
|
Kecepatan mundur
|
||||||
No
|
gusur
|
|
(Tf)
|
(Tr)
|
|
menit
|
||
|
|
|
|
|||||
|
(m)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Detik
|
|
Km/jam
|
Detik
|
|
Km/jam
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
40
|
29,74”
|
|
4,80
|
20,05”
|
|
6,80
|
0,10
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
20
|
19,34”
|
|
3,72
|
14,71”
|
|
4,89
|
0,10
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
45
|
34,67”
|
|
4,67
|
26,55”
|
|
6,10
|
0,10
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
35
|
23,22”
|
|
5,42
|
18,13”
|
|
6,94
|
0,10
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
35
|
25,44”
|
|
4,95
|
17,33”
|
|
7,27
|
0,10
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
35
|
31,45”
|
|
4,98
|
16,72”
|
|
7,53
|
0,10
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
40
|
24,23”
|
4,57
|
22,13”
|
6,50
|
0,10
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
25
|
21,42”
|
3,71
|
19,67”
|
4,57
|
0,10
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
9
|
25
|
18,76”
|
4,01
|
15,83”
|
5,68
|
0,10
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
10
|
20
|
|
3,83
|
13,44”
|
5,35
|
0,10
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Rata-
|
32
|
|
4,48
|
|
6,16
|
0,10
|
|
rata
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
(Sumber: Data lapangan)
|
4.2.5. Proses perhitungan
produksi bulldozer.
a) Produksi
per siklus (qbd)
qbd = L × 2 H × a
= 3,58 × (0,94 × 2) × 0,7
= 4,71 m3
b)
Waktu
siklus (Cmbd) Cmbd = FD + RD + z
Cmbd = 32 ´ 60 + 32 ´ 60 + 0,01
33605230
= 1,04 menit
c) Produksi bulldozer
per jam (Qbd)
Qbd
|
=
|
|
q ´ 60 ´ E
|
|
|
|
|||
|
|
|
|
||||||
|
|
|
|
Cmbd
|
|
|
|
|
|
Qbd
|
=
|
|
|
|
4,71´ 60 ´ 0,71
|
= 192,98
|
|||
|
|
|
|
1,04
|
|||||
|
|
|
|
|
|
|
|
||
m3/jam (loose)
|
|
|
|
|
|||||
Qbd
|
=
|
|
|
|
|
192,98
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||
|
|
Faktor
koreksi tanah cadas
|
|||||||
|
=
|
192,98
|
= 117 m3/jam (bank)
|
||||||
|
|
1,65
|
|||||||
|
|
|
|
|
|
5.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan dan
pembahasan, maka kinerja alat berat yang digunakan dalam proyek penimbunan
untuk rencana Perumahan di Jumprit Baturetno, Kabupaten Wonogiri dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Produksi masing-masing alat berat
a)
Untuk
perhitungan dengan data-data di lapangan:
1)
Produksi backhoe per jam sebesar 9,8 m3/jam.
2)
Produksi dump truck per jam sebesar 12,3 m3/jam.
3)
Produksi bulldozer per jam sebesar 117 m3/jam.
4)
Produksi roller per jam sebesar 676,7 m3/jam.
b)
Untuk
perhitungan dengan data-data teoritis:
1)
Produksi backhoe per jam sebesar 27,3 m3/jam.
2)
Produksi dump truck per jam sebesar 33,3 m3/jam.
4)
Produksi roller per jam sebesar 396,8 m3/jam.
2.
Biaya
produksi masing-masing alat berat
a)
Untuk
perhitungan dengan data-data di lapangan:
1)
Biaya
produksi backhoe per jam sebesar Rp
260.000,-/jam.
2)
Biaya
produksi dump truck per jam sebesar
Rp 67.750,-/jam.
3)
Biaya
produksi bulldozer per jam sebesar Rp
366.850,-/jam.
4)
Biaya
produksi roller per jam sebesar Rp
53.900,- m3/jam.
b)
Untuk
perhitungan dengan rata-rata teoritis:
1)
Biaya
produksi backhoe per jam sebesar Rp
273.580,-/jam.
2)
Biaya
produksi dump truck per jam sebesar
Rp 106.900,-/jam.
3)
Biaya
produksi bulldozer per jam sebesar Rp
325.750,-/jam.
4)
Biaya
produksi roller per jam
sebesar
Rp 187.042,- m3/jam.
Dari perhitungan
biaya produksi
masing-masing alat didapat
bahwa, biaya produksi untuk perhitungan di lapangan lebih murah dari
pada perhitungan biaya produksi dengan teoritis,
terkecuali biaya produksi bulldozer.
3. Harga satuan alat berat
a)
Harga
satuan alat berat dengan perhitungan di lapangan sebesar Rp 137.550,-/m3.
b)
Harga
satuan alat berat dengan perhitungan teoritis sebesar Rp 70.450,-/m3.
4.
Total
rencana biaya pekerjaan pengurukan untuk proyek Perumahan di Desa Jumprit yang
dimiliki PT.
Karya Abadi, sebesar Rp 792.605.750,-
5.
Perencanaan
harga satuan alat dengan acuan jumlah alat yang direncanakan, sebesar Rp
34.750,-/m3.
6.
Jumlah
perencanaan kombinasi alat yang digunakan, dengan target waktu pelaksanaan 30
hari.
a) Jumlah backhoe
2 buah.
b) Jumlah dump
truck 20 buah.
c) Jumlah bulldozer
1 buah.
d) Jumlah roller
1 buah.
5.2. Saran
1. Dalam melakukan perhitungan produksi alat maupun harga satuan alat
harus melakukan survey langsung
2.
Data
teoritis yang dikeluarkan oleh pabrikan alat berat tidak sepenuhnya dapat
dipergunakan sebagai data perhitungan, hal ini disarankan koefisien-koefisien
yang diberikan untuk perhitgnan lebih cocok untuk alat berat dengan kondisi
yang relativ baru.
3.
Untuk
dapat mengelola berat dengan efisien dan menguntungkan, maka diperlukan tingkat
kejelian untuk memelihara alat agar meminimalisir kerusakan yang sering terjadi
pada alat saat sedang melaksanakan pekerjaan.
6. DAFTAR PUSTAKA
Rochmanhadi,
1993, Perhitungan Biaya
Pelaksanaan Pekerjaan dengan Menggunakan Alal-alat
Berat. Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta.
Ir. Suyono Sasrodarsono, Alat-alat
berat dan penggunaannya. Diterbitkan oleh yayasan badan
penerbit Pekerjaan Umum Jakarta.
Ir. A. Soedrajad S, Analisa (cara modern ) anggaran
biaya pelaksanaan.
Ir. Rochmanhadi, Pemindahan Tanah
Mekanis (PTM) DDpartemen
Pekerjaan
Umum.
Caterpillar tractor Co., Carterpillar
Performnce handbook,
Carterpillar
Tractor Co., Peoria, Illinois, USA, 1981.
Departemen Pekerjaan Umum, Pedoman
Tata Cara Penggunaan
Peralatan
di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum,
Surat Keputusan Menteri
Pekerjaan Umum No.
342/KPTS/1984.
Herbert L. Nicole JR., Moving
the Earth,
The Workbook of Exavation,
Golgotia
Publishing House, New
Delhi-1
India, 1962
Imam Soekoto, Mengenal
Alat Peralatan
untuk konstruksi, Ditjen Bina
Marga dan Direktorat Zeni
Angkatan
Darat, Jakarta, 1967.
Komatzu Ltd., Spasifications and Application
Handbook, 5th edition, 1980.
Rochmanhadi, alat-alat Berat dan
Penggunaannya, Departemen
Pekerjaan Umum , Badan Penerbit Pekerjaan Umum, 1986.
Stuart Wood, JR., Heavy Contruction
Equipment and Methods,
Prentice Hall, Inc., Englewood Cliffs, New Jersey, 1977.
Soeyono Sosrodarsono
Ir, Alat –
alat berat dan Penggunaannya.
Biodata Penulis:
Dian Arumningsih Diah Purnamawanti,
Alumni S1 Teknik Sipil Universitas Tunas
Pembangunan Surakarta (1992). Pasca Sarjana (S2) Program Magister Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta (2006). Dosen pada Fakultas Teknik, Jurusan
Sipil UTP Surakarta.
Sumber: (https://anzdoc.com/queue/biaya-dan-kebutuhan-alat-berat-untuk-pemindahan-tanah-studi-.html)
Komentar
Posting Komentar