Studi kasus material mekanis tanah



BIAYA DAN KEBUTUHAN ALAT BERAT UNTUK PEMINDAHAN TANAH (Studi Kasus :Pekerjaan Timbunan Tanah di Baturetno, Wonogiri)

Dian Arumningsih D.P.

Abstrak

Pemindahan tanah mekanik atau pelaksanaan pengerukan/timbunan dengan menggunakan alat berat termasuk perkembangan ilmu dan teknologi. Dengan tersedianya alat berat, manusia bisa lebih efektif dalam berkarya.Sungguh kenyataan bahwa kontribusi alat berat dalam proyek konstruksi sangat penting, apalagi dalam hal pekerjaan tanah atau penimbunan.

Penggunaan alat berat tidaklah semudah yang dibayangkan, tetapi harus dengan perhitungan mengenai pemindahan tanah mekaninya, karena jika tidak diperhitungkan dengan baik akan menyebabkan kegagalan dalam suatu proyek. Produksi backhoe 9,82 m3/jam. Produksi dump truck12,3 m3/jam. Produksi bulldozer116,95 m3/jam. Produksi roller per jam sebesar 676,7 m3/jam. Untuk perhitungan dengan data-data teoritis: Produksi backhoe27,3 m3/jam. Produksi dump truck 33,3m3/jam. Produksi bulldozer135 m3/jam.

Biaya produksi masing-masing alat berat. Untuk perhitungan dengan data-data di lapangan: Biaya produksi backhoe per jam sebesar Rp 260.000,-/jam. Biaya produksi dump truck per jam sebesar Rp 67.750,-/jam. Biaya produksi bulldozer per Rp 366.857,-/jam. Biaya produksi roller per jam sebesar Rp 53.900,- m3/jam. Untuk perhitungan dengan rata-rata teoritis: Biaya produksi backhoeRp 273.580,-/jam. Biaya produksi dump truck Rp 106.900,-/jam.Biaya produksi bulldozer per jam sebesar Rp 325.750,-/jam. Biaya produksi rollerRp 187.042,- m3/jam. Harga satuan alat berat dengan perhitungan di lapangan sebesar Rp 137.550,-/m3. Harga satuan alat berat dengan perhitungan teoritis sebesar Rp 70.450,-/m3. Total rencana biaya pekerjaan timbunan tanah untuk proyek Perumahan dan Pertokoan di Jumprit Baturetno dibutuhkan biaya sebesar Rp 792.605.750,-

Kata kunci : alat berat, efektif dan produktif.


1.           PENDAHULUAN
1.1.    Latar Belakang Masalah

Kemajuan ilmu dan teknologi dewasa ini berdampak pada manusia yang dimanjakan oleh hasil produk yang dapat membantu aktivitas, sehingga menjadikan kehidupan manusia lebih tertata dan efisien. Kondisi ini sudah memasuki bidang

konstruksi, sebagian besar pembangunan struktur konstruksi di Indonesia sudah memakai peralatan yang bisa dikendalikan oleh tenaga mesin yang sangat efektif dalam kemampuan kualitas dan kuantitas, serta kapasitas.

Alat berat merupakan bagian dari kemajuan teknologi itu sendiri, dengan kehadirannya manusia bisa lebih efektif dalam berkarya. Pengoperasian alat berat tidaklah

semudah yang dibayangkan, sehingga banyak orang awam yang mengira hanya seorang operator bisa mengelola alat berat dengan baik, karena jika tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan kegagalan dalam suatu proyek. Setelah melihat kenyataan yang telah diuraikan di atas, sangat penting mengelola alat-alat berat. Agar suatu pekerjaan yang melibatkan alat berat bisa terlaksana

dengan              baik,              kemampuan

mengestimasi biaya-biaya alat berat

yang akan dikeluarkan juga merupakan hal yang penting dalam suatu rangkaian proyek konstruksi.

Potensi wilayah Indonesia yang berkontur perbukitan ini bisa menjadikan peluang usaha yang sangat terbuka dalam penyediaan jasa peralatan berat. Namun untuk menjadi seorang estimator yang baik,

haruslah menguasai tentang komponen-komponen harga yang berpengaruh pada alat berat tersebut.

Penentuan harga-harga tidak semudah yang dilihat dilapangan, banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut baik segi teknis maupun non teknis. Dengan manajemen yang baik dan benar untuk membuktikkan bahwa ilmu penggunaan alat berat merupakan salah satu dari ilmu bidang teknik sipil yang tak terpisahkan, sehingga kita dapat memperhitungkan peluang usaha yang ada.


1.2.   Perumusan Masalah

Seorang estimator yang handal memerlukan kebiasaan untuk selalu mencoba menyelesaikan semua persoalan. Masih sedikitnya suatu penelitian tentang alat berat ini


menjadikan hal yang sangat menarik untuk dibahas lebih lanjut. Melihat

begitu pentingnya manajemen peralatan berat dalam suatu proyek konstruksi. Permasalahan yang akan dicari meliputi :

1.    Bagaimana cara mengetahui kapasitas produksi alat yang digunakan.

2.    Bagaimana cara menghitung biaya produksi tiap alat.

3.    Berapa harga satuan pekerjaan dan berapa harga totalnya?


1.3.       Tujuan          dan          Manfaat

Penelitian

Tujuan   yang   ingin   dicapai

dalam penelitian ini adalah mengetahui formula-formula yang tepat dalam mengelola manajemen alat berat terutama dilokasi proyek yang sesungguhnya, karena bisa terjadi ketidaksamaan hasil yang antara manajemen alat berat yang dilapangan dengan perhitungan secara teoritis. Oleh karena itu, dalam pembahasan ini akan dilakukan perhitungan dengan dua cara ,dengan data yang dihasilkan dilapangan dan dengan data yang telah diterbitkan pabrikan alat berat

yang          digunakan.           Komponen-

komponen yang akan dicari dalam pembahsan ada beberapa hal. Penentuan komponen ini meliputi :

1.    Mengetahui kapasitas produksi tiap alat yang digunakan.

2.        Mengetahui biaya produksi tiap alat.

3.        Mengetahui biaya pekerjan yang meliputi harga satuan

dan harga total.

Manfaat yang diharapkan dari

penelitian ini adalah dapat menguasai tentang pengelolaan alat-alat berat, karena alat berat akan menjadi salah satu komponen yang sangat penting dalam suatu proyek pembangunan.


2.            TINJAUAN PUSTAKA

2.1.      Sifat-sifat Tanah

Tanahmerupakanelemen

terpenting dalam masalah ketekniksipilan, karena sebagai pondasi suatu konstruksi yang akan dikerjakan. Ada beberapa sifat tanah yang diketahui, sifat tanah ini bisa mempengaruhi volume tanah yang dihasilkan. Keadaan lepas (loose): Keadaan lepas yaitu keadaan tanah setelah mengalami gangguan,baik yang berupa kegiatan pemotongan,


penggalian.            Keadaan             padat

(compact): Keadaan tanah setelah diberikan usaha-usaha pemampatan dengan bermacam cara. Baik dengan alat maupun tenaga manusia.


2.2.       Pelaksanaan Pekerjaan


2.2.1.  Pekerjaan    penggalian  dan

pemuatan    tanah      dengan

backhoe.

Backhoe sering juga disebut pull shovel , adalah alat dan golongan shovel yang khusus menggali material. Backhoe





















Gambar 2.1. Alat Untuk Menggali Material


2.2.2.   Pekerjaan        pengangkutan                             Truck adalah alat yang khusus

(hauling)     dengan     dump                digunakan sebagai alat angkut karena

truck                                                                    kemampuannya,    misal    dapat    ber-

gerak cepat.

















Gambar 2.2. Alat Pengangkut Dump Truck




2.2.3.   Pekerjaan penebaran tanah

(       spreading        )        dengan

bulldozer

Pada dasarnya bulldozer merupakan alat yang menggunakan traktor sebagai penggerak utama. Disebut bulldozer karena traktor ini dilengkapi dengan dozer attachment, dalam hal ini adalah blade.



Berdasarkan alat gerakanya bulldozer dibedakan menjadi : crawller tractor dozer ( dengan roda rantai/belabang), wheel tractor dozer ( dengan roda karet ). Jenis blade yang digunakan pada pekerjaan ini adalah universal blade (u-blade ).























Gambar 2.3. Alat Berat Bulldozer




2.2.4. Pekerjaan  pemadatan tanah

( compacting ) dengan roller

Pemadatan tanah adalah usaha

mengurangi     rongga-rongga     udara

dan  air   yang  semula   ada  diantara

butir-butir tanah.





















Gambar 2.4. Alat Berat Compactor Roller



2.2.5.    Biaya kepemilikan ( owning

cost )

Biaya kepemilikan (owning cost ) adalah biaya kepemilikan alat yang harus diperhitungkan selama alat tersebut dioperasikan, apabila alat tersebut milik sendiri. Hal ini berkaitan karena semakin

lama produksinya akan semakin berkurang,ini disebut sebagai depresiasi. Nilai ini ditentukkan olah harga beli alat, prakiraan umur ekonomis, nilai residu alat ( harga jual pada akhir umur ekonomis ), dan nilai produksi alat. Biaya kepemilikan disini meliputi :

a). Biaya penyusutan perjam b). Bunga modal c). Biaya asuransi


3.          METODE PENDEKATAN

3.1.    Lokasi Penelitian.


Sebelum melaksanakan penelitian harus diketahui dahulu lokasiyang dijadikan objek penelitian. Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1.      Lokasi tempat pengambilan tanah urug terletak di Selomoyo,Baturetno, Kabupaten Wonogiri.

2.      Jarak tempuh dari pengambilan sampai lokasi pemadatan berjarak 10 km.

3.      Lokasi untuk penimbunan terletak di Desa Jumprit, Baturetno, Kabupaten Wonogiri.

3.2.   Data

Data Primer:

a)   Data        luas        daerah        yang

dilakukan penimbunan.

b)   Data tebal rencana pemadatan.


c)   Data jarak antara lokasi pengambilan dengan lokasi pemadatan.

d)  Data waktu siklus untuk backhoe.

e)      Data waktu tempuh dump truck.

f)      Data waktu siklus bulldozer.

g)     Data waktu siklus roller.

Data sekunder:

a)   Harga alat berat yang digunakan.

b)      Harga bahan bakar, pelumas, gemuk dan ban.

c)      Klasifikasi alat berat yang digunakan.

d)     Data upah operator alat berat.

e)      Data klasifikasi jenis tanah yang digunakan diambil dari Rochmanhadi, 1993 yang dicantumkan dalam Tabel 2.1.

f)       Jumlah alat berat yang digunakan diperoleh dari masing-masing lokasi jenis pekerjaan, seperti : untuk lokasi pengambilan berapa Backhoe yang digunakan, untuk pengangkutan berapa dump truck yang dipakai, dan untuk lokasi pemadatan berapa bulldozer dan roller yang digunakan.

g)   Data              jadual              waktu

pelaksanaan, diperoleh untuk menganalisisketepatan target waktu pemadatan. Data ini dikeluarkan oleh pemilik

proyek yaitu: PT. Karya Abadi.



4.                PEMBAHASAN

4.1.      Tinjauan Tanah Urug, Lokasi Pengerukan dan Pemadatan

Sebelum melakukan perhitungan besar produksi alat berat dan harga satuan, berikut ini akan diuraikan tentang jenis tanah urug yang digunakan dalam pekerjaan pengerukan proyek perumahan. Selain itu, akan diuraikan juga kondisi daerah pengerukan yang terletak di Desa

Selomoyo, Baturetno, Kabupaten Wonogiri, beserta kondisi akses jalan yang dilalui oleh dump truck mengangkut tanah urug ke lokasi penimbunan. Jenis tanah urug yang digunakan adalah jenis tanah cadas keras. Kondisi tanah asilinya masih berupa tanah perbukitan dengan ketinggian berkisar 3 - 7 m. Tanah cadas yang ada di daerah ini mempunyai karakteristik agak berbatuan, sehingga menyulitkan dalam pengerukan oleh alat berat yang digunakan yaitu backhoe.

4.2.   Perhitungan Biaya kepemilikan, Biaya Operasional dan Harga Satuan di Lapangan

Dalam pekerjaan pengambilan tanah urug inid igunakan backhoetype 200-1 keluaran dari pabrikan komatsu. Kondisi pemuatan yang dikerjakan oleh


backhoe PC 200-1. Untuk memuat tanah

dalam  keadaan  berbukit  dan  kondisi
urug  ke  dalam  truck,
backhoe  terlebih

tanah yang keras.
dahulu  mengambil  tanah  yang  masih





Tabel 4.1. Waktu untuk menggali












No

Waktu menggali (detik)











1


01’35”











2


01’56”











3


02’13”











4


01’34”











5


01’45”











6


02’51”











7


02’11”











8


02’07”










Rata-rata

02’21” (141 detik)















(Sumber: Data lapangan)

Tabel 4.2. Waktu putar backhoe











No

Sudut putar

Waktu putar (detik)









1

180o

13,58”









2

60o

09,79”









3

60o

10,23”









4

90o

12,54”









5

90o

12,15”









6

45o

08,65”









7

45o

08,05”









8

160o

13,35”









9

160o

13,76”











10
180o
14,65”



Rata-rata

12,07” (12,07 detik)



(Sumber: Data lapangan)




4.2.1.     Perhitungan biaya produksi backhoe PC 200-1

a)      Biaya kepemilikan (owning cost)

1)      Biaya penyusutan per jam

=   Nilai penyusutan (Rp) Umur ekonomis alat

=

Rp 800.000.000 - (Rp 800.000.000 ´10%) 10.000 jam


=  Rp 72.000,-/jam

2)      Bunga modal

=




=  5 th ´18% ´ Rp 800.000.000,-

10.000 jam

=  Rp 72.000,-/jam

3)      Biaya asuransi

=                     




b)   Biaya operasional (operational cost)

1)   Kebutuhan bahan bakar

= 18 liter/jam × Rp 4.500,-

= Rp 81.000,-/jam

2)   Biaya pelumas

=



10 liter
=                     ´ Rp 18.000,-


=  Rp 900,-/jam

3)      Biaya gemuk (grease)

=                     


Kebutuhan gemuk
´ harga gemuk

Waktu pemakaian


=
5 kg
´ Rp 10.000,-
225 jam





= Rp 222,-/jam


Premi asuransi per satuan waktu

Prakiraan penggunaan mesin

=  2% ´ Rp 800.000.000,-

2.000 jam

=  Rp 8.000,-/jam

Jadi total biaya kepemilikan backhoe adalah Rp 152.000,-/jam

4)   Biaya filter

-   Filter udara       =

Harga filter udara

Waktu pemakaian

= Rp 450.000,-
3240 jam

= Rp 139,-/jam


-   Filter hidrolis         =

Harga filter hidrolis

Waktu pemakaian

=

Rp 250.000,-

3240 jam

= Rp 77,-/jam

-   Filter mesin             =

Harga filter mesin

Waktu pemakaian

= Rp 70.000,-
1620 jam

= Rp 43,-/jam

-   Filter solar               =

Harga filter solar

Waktu pemakaian

=

Rp 60.000,-

540 jam

=   Rp    111,-

/jam

5)   Biaya ban tidak ada karena ban dengan jenis rantai.

6)   Biaya perbaikan.

= Faktor perbaikan ´ Harga alat Umur ekonomis

= 0,25 ´ Rp 800.000.000,-10.000 jam

= Rp 20.000,-/jam

7)   Upah operator.
= Rp 50.000,-
9 jam

= Rp 5.556,-/jam

Jadi total biaya operasional backhoe tersebut adalah = Rp 108.048,-/jam

Total biaya kepemilikan + biaya operasional = Rp 260.048,-/jam



4.2.2. Perhitungan produksi dump truck


a)   Jumlah siklus yang diperlukan backhoe untuk mengisi dump

truck (n)

n =

Kapasitas rata - rata dump truck Kapasitas bucket ´ Faktor bucket


4 m3
=
0,9 m3 ´ 0,7 = 6,3~ 6
b)      Produksi per siklus (Ct). Ct = n × q1 × k

=  6 × 4 × 0,7= 16,8 m3

c)      Waktu siklus dump truck (Cmt). Cmt = Tl + Th + Td + Tr + Tw

=   2, 01’ + 13, 28’ + 13” + 8, 04’ + 13, 46’

=  37,32 menit

d)     Produksi dump truck (Qt) Qt = c ´ 60 ´ Et

Cmt

Qt = 16,8 ´ 60 ´ 0,75 = 20,26 m3/jam 37,32 menit

(loose)


Qt =
20,26
=

Faktor konversi tanah cadas
20,26








1,65




= 12,27 m3/jam (bank)

4.2.3. Perawatan filter udara

=
Biaya perawatan
=
Rp 10.000,-
Waktu perawatan
108 jam



=   Rp 93,-/jam

1)      Biaya perbaikan

=                     





=





= Rp 12.350,-/jam


=
Upah per hari
=
Rp 40.000,-

Jam kerja
9 jam


= Rp 4.444,-/jam



Total
biaya  operasi
yaitu  =  Rp
47.464,-/jam




Total biaya kepemilikan + biaya operasional, yaitu:

=    Rp 20.250,- + Rp 47.464,- = Rp

67.714,-/jam



4.2.4. Perhitungan bulldozer type

D 53 A

Dalam proyek pembangunan perumahan ini, bulldozer type D 53 A digunakan sebagai alat penghampar material tanah yang akan dipakai untuk pengurukan.

a)    Waktu siklus bulldozer


2)   Biaya operator

Tabel 4.3.Kecepatan rata-rata bulldozer D 53 A di lapangan.




Waktu siklus bulldozer (detik)



Jarak




Z

Kecematan maju
Kecepatan mundur
No
gusur

(Tf)
(Tr)

menit





(m)








Detik

Km/jam
Detik

Km/jam










1
40
29,74”

4,80
20,05”

6,80
0,10









2
20
19,34”

3,72
14,71”

4,89
0,10









3
45
34,67”

4,67
26,55”

6,10
0,10









4
35
23,22”

5,42
18,13”

6,94
0,10









5
35
25,44”

4,95
17,33”

7,27
0,10









6
35
31,45”

4,98
16,72”

7,53
0,10










7
40
24,23”
4,57
22,13”
6,50
0,10









8
25
21,42”
3,71
19,67”
4,57
0,10









9
25
18,76”
4,01
15,83”
5,68
0,10









10
20

3,83
13,44”
5,35
0,10









Rata-
32

4,48

6,16
0,10

rata




















(Sumber: Data lapangan)




4.2.5. Proses perhitungan produksi bulldozer.

a)    Produksi per siklus (qbd)

qbd  = L × 2 H × a

=  3,58 × (0,94 × 2) × 0,7

=  4,71 m3

b)      Waktu siklus (Cmbd) Cmbd = FD + RD + z
Cmbd  = 32 ´ 60 + 32 ´ 60 + 0,01
33605230

=  1,04 menit

c)      Produksi bulldozer per jam (Qbd)

Qbd
=

q ´ 60 ´ E











Cmbd




Qbd
=



4,71´ 60 ´ 0,71
=    192,98




1,04








m3/jam (loose)




Qbd
=




192,98








Faktor koreksi tanah cadas

=
192,98
= 117 m3/jam (bank)


1,65







5.            KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.      Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan, maka kinerja alat berat yang digunakan dalam proyek penimbunan untuk rencana Perumahan di Jumprit Baturetno, Kabupaten Wonogiri dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.      Produksi masing-masing alat berat

a)      Untuk perhitungan dengan data-data di lapangan:

1)        Produksi backhoe per jam sebesar 9,8 m3/jam.

2)        Produksi dump truck per jam sebesar 12,3 m3/jam.

3)        Produksi bulldozer per jam sebesar 117 m3/jam.

4)        Produksi roller per jam sebesar 676,7 m3/jam.

b)      Untuk perhitungan dengan data-data teoritis:

1)        Produksi backhoe per jam sebesar 27,3 m3/jam.

2)        Produksi dump truck per jam sebesar 33,3 m3/jam.

3)        Produksi bulldozer per jam sebesar 135 m3/jam.

4)        Produksi roller per jam sebesar 396,8 m3/jam.

2.      Biaya produksi masing-masing alat berat

a)      Untuk perhitungan dengan data-data di lapangan:

1)        Biaya produksi backhoe per jam sebesar Rp 260.000,-/jam.

2)        Biaya produksi dump truck per jam sebesar Rp 67.750,-/jam.

3)        Biaya produksi bulldozer per jam sebesar Rp 366.850,-/jam.

4)        Biaya produksi roller per jam sebesar Rp 53.900,- m3/jam.

b)      Untuk perhitungan dengan rata-rata teoritis:

1)        Biaya produksi backhoe per jam sebesar Rp 273.580,-/jam.

2)        Biaya produksi dump truck per jam sebesar Rp 106.900,-/jam.

3)        Biaya produksi bulldozer per jam sebesar Rp 325.750,-/jam.

4)        Biaya produksi roller per jam

sebesar Rp 187.042,- m3/jam.

Dari  perhitungan  biaya  produksi

masing-masing          alat         didapat

bahwa, biaya produksi untuk perhitungan di lapangan lebih murah dari pada perhitungan biaya produksi dengan teoritis,

terkecuali biaya produksi bulldozer.

3.      Harga satuan alat berat

a)      Harga satuan alat berat dengan perhitungan di lapangan sebesar Rp 137.550,-/m3.

b)      Harga satuan alat berat dengan perhitungan teoritis sebesar Rp 70.450,-/m3.

4.      Total rencana biaya pekerjaan pengurukan untuk proyek Perumahan di Desa Jumprit yang dimiliki PT.

Karya Abadi, sebesar Rp 792.605.750,-

5.      Perencanaan harga satuan alat dengan acuan jumlah alat yang direncanakan, sebesar Rp 34.750,-/m3.

6.      Jumlah perencanaan kombinasi alat yang digunakan, dengan target waktu pelaksanaan 30 hari.

a)      Jumlah backhoe 2 buah.

b)      Jumlah dump truck 20 buah.

c)      Jumlah bulldozer 1 buah.

d)     Jumlah roller 1 buah.



5.2. Saran

1.   Dalam melakukan perhitungan produksi alat maupun harga satuan alat harus melakukan survey langsung

ke lokasi yang direncanakan supaya mendapatkan hasil yang tepat.

2.      Data teoritis yang dikeluarkan oleh pabrikan alat berat tidak sepenuhnya dapat dipergunakan sebagai data perhitungan, hal ini disarankan koefisien-koefisien yang diberikan untuk perhitgnan lebih cocok untuk alat berat dengan kondisi yang relativ baru.

3.      Untuk dapat mengelola berat dengan efisien dan menguntungkan, maka diperlukan tingkat kejelian untuk memelihara alat agar meminimalisir kerusakan yang sering terjadi pada alat saat sedang melaksanakan pekerjaan.


6. DAFTAR PUSTAKA

Rochmanhadi, 1993, Perhitungan Biaya

Pelaksanaan Pekerjaan dengan Menggunakan Alal-alat Berat. Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta.

Ir. Suyono Sasrodarsono, Alat-alat berat dan penggunaannya. Diterbitkan oleh yayasan badan penerbit Pekerjaan Umum Jakarta.

Ir. A. Soedrajad S, Analisa (cara modern ) anggaran biaya pelaksanaan.

Ir.  Rochmanhadi,    Pemindahan   Tanah

Mekanis     (PTM)       DDpartemen

Pekerjaan Umum.

Caterpillar    tractor     Co.,      Carterpillar

Performnce                        handbook,

Carterpillar Tractor Co., Peoria, Illinois, USA, 1981.

Departemen Pekerjaan Umum, Pedoman

Tata            Cara            Penggunaan

Peralatan di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum,

Surat           Keputusan            Menteri

Pekerjaan               Umum                No.

342/KPTS/1984.

Herbert L. Nicole JR., Moving the Earth,

The   Workbook    of    Exavation,

Golgotia Publishing House, New

Delhi-1 India, 1962

Imam Soekoto, Mengenal Alat Peralatan

untuk   konstruksi,     Ditjen   Bina

Marga       dan       Direktorat       Zeni

Angkatan Darat, Jakarta, 1967.

Komatzu Ltd., Spasifications and Application Handbook, 5th edition, 1980.

Rochmanhadi,      alat-alat        Berat       dan

Penggunaannya,          Departemen

Pekerjaan Umum , Badan Penerbit Pekerjaan Umum, 1986.

Stuart  Wood,  JR.,    Heavy    Contruction

Equipment          and          Methods,

Prentice Hall, Inc., Englewood Cliffs, New Jersey, 1977.

Soeyono  Sosrodarsono  Ir,  Alat    alat berat dan Penggunaannya.

Biodata Penulis:

Dian Arumningsih Diah Purnamawanti,

Alumni S1 Teknik Sipil Universitas Tunas Pembangunan Surakarta (1992). Pasca Sarjana (S2) Program Magister Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta (2006). Dosen pada Fakultas Teknik, Jurusan Sipil UTP Surakarta.

Sumber: (https://anzdoc.com/queue/biaya-dan-kebutuhan-alat-berat-untuk-pemindahan-tanah-studi-.html)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Pahlawan Yang Hilang

Teknik Sosrobahu

puisi